Rabu, 16 September 2015

Adat daduai

Upacara adat daduai
A. Sejarah upacara adat daduai
      Upacara adat daduai terjadi diakibatkan karena adanya sebambangan antara muda mudi, kemudian sebambangan ini tidak di setujui oleh pihak keluarga wanita yang tidak rela anak gadisnya di bawa lari oleh pemuda tersebut.
      Sebambangan adalah pemuda dan gadis yang saling jatuh cinta dan ingin melanjutkan hubungannya pada jenjang pernikahan mengarungi bahtera rumah tangga bersama-sama namun karena suatu alasan pemuda dan juga gadis tersebut sepakat untuk menempuhnya dengan jalan Sebambangan atau larian.
      Sejak zaman dahulu sekali Sebambangan ini sudah terjadi dalam kehidupan suku lampung pesisir, yaitu suku lampung yang bermukim di daerah pantai yang beradatkan Saibatin. Hal ini terjadi berangsur-angsur dan selalu menimbulakan konflik yang berkepanjangan. Suatu ketika sekitar 200-300 tahun yang lalu hal ini terjadi kepada anak buah dari nenek moyang suku lampung pesisir bagian selatan yang waktu itu berkedudukan sebagai kepala adat, beliau ingin membantu mendamaikan emosi anak buahnya yang sedang terjadi konflik karena anak gadisnya dibawa lari oleh pemuda yang di cinta secara adat, maka terciptalah adat daduai.
       Adat daduai dimaksudkan untuk mendamaikan perselisihan antar kedua belah keluarga yang terjadi akibat Sebambangan pemuda dan gadis.

B. Pelaksanaan Adat Daduai
        Kegiatan upacara adat daduai dimulai dengan pelaksanaan berdandan atau berhias memakai pakaian adat lampung dari rumah kecil dari bahasa lampungnya Lamban lunik. Lamban Lunik hanyalah sebuah istilah yang memiliki makna sebagai rumah kediaman anggota Saibatin yang sudah dipercayai oleh ketua adat terdekat. Kemudian dari rumah kecil atau lamban lunik, pengantin wanita di arak oleh pihak keluarga dari pihak mempelai wanita, seluruh warga dan anggota Saibatin, dan pihak kelama pengantin pria yaitu dari pihak ibu. Arak-arakan ini menunjukan syahibul hajat atau rumah calon pengantin pria.
        Ketika sampai di rumah sahibul hajat, salah satu dari peserta rombongan Arak-arakan saat didepan pintu rumah sahibul hajat mengucapkan salam pembuka pintu. Kemudian disambut atau dijawab dari dalam rumah sahibul hajat dengan sambutan dan mempersilahkan masuk seluruh rombongan Arak-arakan. Kata salam pembuka dari pihak Arak-arakan maupun kata sambutan dari pihak sahibul hajat, semua itu menggunakan kasidah.
     Seluruh Arak-arakan rombongan sebelum melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumah, terlebih dahulu disambut oleh orang tua pengantin pria dan diberi langita yaitu beras yang dicampur kunyit. Pemberian langira bertujuan agar pengantin pria dan pengantin wanita hidup rukun dan damai dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
      Pengantin wanita duduk berhadapan dengan pengantin pria dan disuguhkan air kelapa yang dimaksudkan sebagai air pendingin. Sedangkan para rombongan Arak-arakan dipersilahkan duduk di tempatnya masing-masing yang telah disediakan.

C. Perlengkapan upacara daduai
  
  1. Perlengkapan alat musik
      a. alat musik talo balak terdiri atas;
    - kulintang (Talo keghumung)
    - ghujih
    - talo (gong besar)
    - gung (gong kecil)

2. Perlengkapan busana
a. Busana pengantin Sai Batin.
1. pengantin pria memakai
- peci lampung
- tampal dengan motif melati berwarna merah
- baju putih dan jas hitam dilengkapi dengan dasi
- celana panjang warna putih
- sinjang tapis setengah tiang
- sepatu kulit warna hitam dan kaus kaki warna putih.

2. pengantin perempuan memakai;
- siger dengan kembang berbentuk buluh
- kalung
- papan jajar
- gelang kana, gelang ghuwi, dan gelang burung
- baju tangan panjang
- punduk ikat pinggang
- selendang putih
Selendang motif bunga berwarna emas
- kain tapis
- selop dan berkaus kaki putih.

b. Busana penglaku
- ikat pujuk (ikat kepala)
- baju berwarna gelap
- selempang
- tongkat
- celana panjang dank ain samping.

c. Busana penari
1. penari tari pedang
- ikat kepala berwarna merah
- baju teluk belang warna putih
- selana tepluk belang warna hitam
- kain sumba setengah tiang berwarna merah
- memegang pedang

2. penari tari ghakot
- memakai topi kombinasi warna hitam merah
- baju teluk belanga warna putih
- celana teluk belanga warna hitam.

3. penari tari kesegh
a. Busana penari perempuan
- ikat kepala dari selendang warna merah
- baju kebaya berwarna merah muda
- kain pelangi sebagai selendang yang diikat di pinggang
- kain songket warna merah hati
- kaus kaki warna putih

b. busana penari pria
- ikat pujuk motif melati warna merah
- kemeja warna putih
- celana panjang warna putih
- kain setengah tiang motif melati warna merah
- saputangan warna merah.

3. Perlengkapan hiasan rumah
- pintu gerbang
- tighai
- kebung
- lalohogh
- kursi pengantin

4 komentar: