Senin, 28 September 2015

sagata

     Pantun merupakan salah satu puisi lama yang berkembang pada kebudayaan melayu. Etnis lampung sebagian menyebutkan pantun adalah sagata. Pantun dengan sagata pada dasarnya sama yakni;
~ Tiap bait terdiri atas 4 baris
~ Bersajak a- b- a- b
~ Dua baris awal sebagai sampiran
~ Dua baris akhir sebagai isi

       Untuk sampiran terkadang sagata tidak memilikinya. Kesemua baris adalah isi.sagata memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah mengungkapkan rasa ketertarikan kepada lawan jenis. Penyampaian sagata biasanya secara bersahutan antara bujang ( meghanai ) dengan gadis ( muli ) pada saat acara adat yang disebut begawi.

Macam-macam sagata
· Sagata buhaga.
       Yaitu berisi ungkapan rasa ketertarikan dan cinta antara muli menghanai ( bujang gadis )

+ meghanai
Kayeu pesegi waleu
bakalan ghei nuwo
Wat niatku dinikeu
Guwai gattungan nyawo

-muli
Meghanai agou muli
Sangun wawai bahasa
Cawa mak dilem atei
Niku pilihan atei

+meghanai
Payeu dik kuteghino
Kusighahken di atei
Nyak temen- temen ago
Nikeu pilihan atei

-muli
Dang pai bangik cawo
Kitteu mak di lem atei
Tilik tandai pai jugo
Naen nyesel dimughi

+meghanai
Bittang pak bittang lemo
Wat munih bittang malih
Najin pak najin limo
Nikeu sai dilem pilih

-muli
Ki sino cawa metei
Payu nyak nutuk jugo
Nyo ayah jamo umei
Kateu tiyan mak suko

+meghanai
Nikeu dang ghageu lagei
Ayah umei kak setujeu
Pilihan anak menantu

· Sagata sanak ngababang
      Sagata mengasuh adik bertujuan menghibur diri agar tidak terasa kepenatan dan kebosanan. Isinya adalah hal-hal yang menghibur.

Api sai nguwik-nguwik
Kibau dilem jelatong
Bukak pai ghangok nenek
Anjo umpumu ghatong

Api sai handak-handak
Handakni kumbang kupi
Mulani makai kawai caghik
Sai helau mak kebeli

Yu kidang kitik lunik
Begundai-gundai di way
Dang ngakuk maju lunik
Kantu miyoh di amapai

· Sagata nyendegh
       Adalah pantun yang berisikan sindiran tentang hal yang kurang berkenan atau kurang menyenangkan.

Tembakeu buang ughat
Udutan tuan ajei
Dunio kak agou kiamat
Nanyah bebai wayah mulei

   Artinya
Tembakau di buang uratnya
Rokoknya tuan pejabat
Dunia sudah mau kiamat
Banyak ibu-ibu berdandan gadis.

· Sagata lalagaan
      Adalah pantun jenaka yang berisikan hal-hal yang lucu, tujuannya menhibur teman ngobrol.

Kikim disanik tapai
Krmunian ghasani pahik
Niku meghanai wawai
Kidang saying mak buduit

    Artinya
Singkong di buat tapai
Kelamaan rasanya pahit
Kamu bujang ganteng
Tapi sayang tidak berduit

     Pada masyarakat lampung pubian sagata atau pantun tidak lagi memenuhi ciri-ciri pantun. Berikut contoh sagata /pantun dalam buku " sastra lisan pubian"

Pantun canggot ( Tahir Raja Alam )

+ meghanai
Siji usulan ngadopi disan
Tapi sijam napik ngalimpugha
Ngughuk lamaghan kigha mak sungkan
Api pai kigha teduh gham diya

- muli
Sina usulan atau lamaghan
Bagi gham dija tetap neghima
Asal pikeran mak ngighi nganan
Sikap ikam na sangun teghbuka

+ meghanai
Lamon pikeghan sikam cumbuan
Bagiu ganta dang siya- siya
Lom angan-angan kak pigha bulan
Sukur gham ganta buhadap muka

- muli
Nengis umungan bagi gham disan
Ngelema-lema manis juk gula
Sa ngejuk saran guwai pikeghan
Bagi si tuha haghus ditanya

+ meghanai
Lamon situha dakkon ditanya
Unyin kak ghadu bela
Kak tinggal nunggu kapanni masa
Kantu hatimu lagi sepaghu

- muli
Lamon bagiku mak lagi ghadu
Kimbang bulat sai dilom niat
Kelama lebu ulahmu
Acak ya pegat makkung sepakat

+ meghanai
Lebu kelama unyin kak suka
Setuju yakin keghek dan batin
Bimbingko juga kigha wat haga
Tiyan sai mimpin turuk ngajamin

- muli
Sual sai mimpin jama ngajamin
Sina alun pai bicagha tunai
Sebab wat angin sekimbang yakin
Kabaghni kiyai kak ngemik bebai

+ maghanai
Masalah kiyai kak ngemik bebai
Sina bagimu dang ghagu-ghagu
Ngunbanko tunai kak jemoh sawai
Asal kak tantu gham na pujudu

- muli
Sual pujudu sina mak tentu
Sina ulun pai bicagha tunai
Lamon maksud mak diilukkonmu
Mungkin kak nuli ghasan mak jadi

+ meghanai
Maksud harimu ghenaman cumbu
Bimbingkon juga disiji masa
Kelama lebu ghadu butunggu
Sual bulanja siap sediya

- muli
Lamon bulanja temon sediya
Siji kenilu pudamu umpu
Duwit 60 juta sapini ghuwa
Kapan ya mampu sikam kak ngiyu

+ meghanai
Pasalni belanja duit 60 juta
Niku dang semang ghik kughang
Siji teghimamu juga ganta
Sual binatang kak dibelakang

- muli 
Duwit 60 juta kak kuteghima
Tapi sinji saghan jak nyayik
Acak nepasa cakak situha
Maghi payuni sikam kak ngiyu

+ meghanai
Sual payuni jak pancah aji
Apak kemaman setuju nihan
Langsung bugawi gham dija dudi
Neghak ghasan sai penghabisan

-muli
Sina ghancangan kak tigoh disan
Layin pik nawai cuma ngabagi
Cuba hubungan pai kighi kanan
Antagha sabai ngadipi sabai

+ meghanai
Sual sabai ngadopi sabai
Sangun kak ghadu tiyan bupadu
Tinggal nilai ghani sai wawai
Masalah waktu kak jemu

- muli
Kilamon waktu kak ghadu jemu
sina umungan kak helau nihan
Saghan jak atu tiyengko paimu
Haghini kapan ngantakko pesolan

+ meghanai
Kibau pesolan diantakko disan
Nughut ghencana ghani selasa
Gham kighi kanan di kemis depan
Dunggak diliba ngulom meghga

-muli
Sina kak nyata waktu mit dija
Supa bagimu dang pai kelighu
Ngusung jempana jama meghga
Langsung payu dighani sabtu

+ meghanai
Ganta gham payu dighani sabtu
Sina helauni dang ghubah lagi
Sikam butunggu ghik bidang suku
Maghi lapahni jak paccah aji

- muli
Waktu siji tigoh waktuni
Sebab meghga kak hadegh dija
Seghana gawi kak dija siji
Bughung garuda ghata jempana

              ..........................

Rabu, 16 September 2015

Adat daduai

Upacara adat daduai
A. Sejarah upacara adat daduai
      Upacara adat daduai terjadi diakibatkan karena adanya sebambangan antara muda mudi, kemudian sebambangan ini tidak di setujui oleh pihak keluarga wanita yang tidak rela anak gadisnya di bawa lari oleh pemuda tersebut.
      Sebambangan adalah pemuda dan gadis yang saling jatuh cinta dan ingin melanjutkan hubungannya pada jenjang pernikahan mengarungi bahtera rumah tangga bersama-sama namun karena suatu alasan pemuda dan juga gadis tersebut sepakat untuk menempuhnya dengan jalan Sebambangan atau larian.
      Sejak zaman dahulu sekali Sebambangan ini sudah terjadi dalam kehidupan suku lampung pesisir, yaitu suku lampung yang bermukim di daerah pantai yang beradatkan Saibatin. Hal ini terjadi berangsur-angsur dan selalu menimbulakan konflik yang berkepanjangan. Suatu ketika sekitar 200-300 tahun yang lalu hal ini terjadi kepada anak buah dari nenek moyang suku lampung pesisir bagian selatan yang waktu itu berkedudukan sebagai kepala adat, beliau ingin membantu mendamaikan emosi anak buahnya yang sedang terjadi konflik karena anak gadisnya dibawa lari oleh pemuda yang di cinta secara adat, maka terciptalah adat daduai.
       Adat daduai dimaksudkan untuk mendamaikan perselisihan antar kedua belah keluarga yang terjadi akibat Sebambangan pemuda dan gadis.

B. Pelaksanaan Adat Daduai
        Kegiatan upacara adat daduai dimulai dengan pelaksanaan berdandan atau berhias memakai pakaian adat lampung dari rumah kecil dari bahasa lampungnya Lamban lunik. Lamban Lunik hanyalah sebuah istilah yang memiliki makna sebagai rumah kediaman anggota Saibatin yang sudah dipercayai oleh ketua adat terdekat. Kemudian dari rumah kecil atau lamban lunik, pengantin wanita di arak oleh pihak keluarga dari pihak mempelai wanita, seluruh warga dan anggota Saibatin, dan pihak kelama pengantin pria yaitu dari pihak ibu. Arak-arakan ini menunjukan syahibul hajat atau rumah calon pengantin pria.
        Ketika sampai di rumah sahibul hajat, salah satu dari peserta rombongan Arak-arakan saat didepan pintu rumah sahibul hajat mengucapkan salam pembuka pintu. Kemudian disambut atau dijawab dari dalam rumah sahibul hajat dengan sambutan dan mempersilahkan masuk seluruh rombongan Arak-arakan. Kata salam pembuka dari pihak Arak-arakan maupun kata sambutan dari pihak sahibul hajat, semua itu menggunakan kasidah.
     Seluruh Arak-arakan rombongan sebelum melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumah, terlebih dahulu disambut oleh orang tua pengantin pria dan diberi langita yaitu beras yang dicampur kunyit. Pemberian langira bertujuan agar pengantin pria dan pengantin wanita hidup rukun dan damai dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
      Pengantin wanita duduk berhadapan dengan pengantin pria dan disuguhkan air kelapa yang dimaksudkan sebagai air pendingin. Sedangkan para rombongan Arak-arakan dipersilahkan duduk di tempatnya masing-masing yang telah disediakan.

C. Perlengkapan upacara daduai
  
  1. Perlengkapan alat musik
      a. alat musik talo balak terdiri atas;
    - kulintang (Talo keghumung)
    - ghujih
    - talo (gong besar)
    - gung (gong kecil)

2. Perlengkapan busana
a. Busana pengantin Sai Batin.
1. pengantin pria memakai
- peci lampung
- tampal dengan motif melati berwarna merah
- baju putih dan jas hitam dilengkapi dengan dasi
- celana panjang warna putih
- sinjang tapis setengah tiang
- sepatu kulit warna hitam dan kaus kaki warna putih.

2. pengantin perempuan memakai;
- siger dengan kembang berbentuk buluh
- kalung
- papan jajar
- gelang kana, gelang ghuwi, dan gelang burung
- baju tangan panjang
- punduk ikat pinggang
- selendang putih
Selendang motif bunga berwarna emas
- kain tapis
- selop dan berkaus kaki putih.

b. Busana penglaku
- ikat pujuk (ikat kepala)
- baju berwarna gelap
- selempang
- tongkat
- celana panjang dank ain samping.

c. Busana penari
1. penari tari pedang
- ikat kepala berwarna merah
- baju teluk belang warna putih
- selana tepluk belang warna hitam
- kain sumba setengah tiang berwarna merah
- memegang pedang

2. penari tari ghakot
- memakai topi kombinasi warna hitam merah
- baju teluk belanga warna putih
- celana teluk belanga warna hitam.

3. penari tari kesegh
a. Busana penari perempuan
- ikat kepala dari selendang warna merah
- baju kebaya berwarna merah muda
- kain pelangi sebagai selendang yang diikat di pinggang
- kain songket warna merah hati
- kaus kaki warna putih

b. busana penari pria
- ikat pujuk motif melati warna merah
- kemeja warna putih
- celana panjang warna putih
- kain setengah tiang motif melati warna merah
- saputangan warna merah.

3. Perlengkapan hiasan rumah
- pintu gerbang
- tighai
- kebung
- lalohogh
- kursi pengantin

Rabu, 09 September 2015

Upacara Adat (Begawi cakak pepadun)

Begawi Cakak Pepadun
    Menurut Kamus Umun Bahasa Lampung karangan M. Noeh (cetakan pertama 1972 Universitas Lampung), pepadun adalah kursi kebesaran tempat kedudukan kepala adat waktu upacara adat.
     Cakak pepadun adalah upacara pengangkatan derajat seseorang ke derajat yang lebih tinggi. Pada masyarakat Lampung adat Pepadun derajat seseorang tidak berdasarkan keturunan melainkan bedasarkan kemampuan. Seseorang yang memiliki kemampuan secara ekonomi dan intelektual, serta diakui oleh umum maka bila iya ingin mengangkat derajatnya secara adat maka dia dapat meksanakan Bagawi Cakak Pepadun.
      Tahapan-tahapan Bagawi Cakak Pepadun diantaranya adalah:
1. Tahapan persiapan
        Mempersiapkan perlengkapan Cakak Pepadun diantaranya;
-Sesat
-Lunjuk/patcah aji
-rato
-kuto maro
-jempana
-pepadun
-burung garuda
-talo balak
-payung agung
-lawang kughi
-kandang rarang
-kayu agha
-kepala kerbau

2. Tahapan musyawarah adat
         Upacara meghwatin adalah acara musyawarah para punyimbang adat untuk menetapkan layak apa tidaknya seseorang untuk melaksanakan Cakak Pepadun. Dalam hal ini biaya yang harus dikeluarkan meliputi uang sidang yang disebut dengan galang silo yang besarnya telah ditetapkan oleh adat. Juga memotong hewan kerbau untuk menjamu para punyimbang beserta undangan.

3.Tahapan menyebar undangan
       Mengundang (Uleman) memiliki tata cara khusus yakni saat menyampaikan undangan harus membawa dodol, kue dan uang yang dibungkus dengan tumpak tangan atau kain seribu kepada setiap marga melalui ketua adat masing-masing.

4. Tahapan pelaksanaan
        Tahapan pelaksanaan Begawi Cakak Pepadun adalah sebagai berikut:
a. Pada malam hari diadakan acara menari Cangget Pepadun.
b. Calon Punyimbang naik jempana menuju sesat diiringi oleh pada punyimbang.
c. Menari tari Cangget igel secara bersamaan.
d. Calon punyimbang didudukan di atas pepadun.
e. Salah satu dari punyimbang yang telah ditunjuk mengumumkan gelar tertinggi kepunyimbangan dari yang cakak pepadun serta kedudukannya dalam adat.

      Seseorang yang telah cakak pepadun maka dia telah menjadi punyimbang dan memiliki hak untuk memakai gelar suttan serta berhak mengatur anggota kerabat di bawah kepunyimbangannya.

Senin, 07 September 2015

Upacara perkawinan Adat

1. Sebambangan
      Sebambangan adalah bentuk perkawinan yang di awali dengan membawa lari gadis (muli) oleh bujang ( meghanai) ke rumahnya. Hal ini terjadi karena hubungan antara keduanya tidak mendapat restu dari orang tua gadis atau untuk menghindari uang jujur.
      Pada sembarangan memiliki dua kemungkinan yakni gadis dilarikan tanpa sepengetahuan gadis itu sendiri atau mereka berdua telah sepakat untuk melakukannya.
      jika tanpa sepengetahuannya, biasanya gadis dilarikan dengan tipu daya,  sehingga dia tidak bisa memberi pesan pada orang tua.
       Jika mereka berdua telah merencanakan bersama-sama maka gadis biasanya memberi pesan kepada orang tua dangan cara menulis sepucuk surat bahwa dia melakukan sebambangan dengan pemuda pilihannya.
         Setelah rombongan sampai ke rumah bujang maka pihak bujang berkewajiban memberitahu kepada keluarga dan peghwatin pihak gadis bahwa telah terjadi sebambangan.
         Batasan waktu pemberitahuan disesuaikan dengan keadaan dan lokasi melarikan gadis.
a. Batas waktu maksimal satu hari satu malam, jika mereka masi satu kampung.
b. Batas waktu maksimal tiga hari tiga malam, jika mereka lain kampung.
c. Batas waktu maksimal tujuh hari tujuh malam, jika mereka berbeda marga.

      Pihak keluarga dan peghwatin dari pihak bujang akan mengurus beberapa orang dekat yang dipimpin oleh orang yang terpandang dalam adat untuk melaporkan kepada keluarga dan peghwatin dari pihak gadis bahwasalnya telah terjadi sebambangan.
      Acara ini pada masyarakat disebut pengenduran senato, sebagai pengakuan bersalah telah melakukan sebambangan dan berniat baik untuk menyelesaikannya secara adat. Pada masyarakat lampung pesisir pengenduran senato lebih dikenal dengan istilah Daduai.
       Setelah pengenduran senato diterima kepada keluarga dan peghwatin pihak gadis maka akan dilakukan perundingan-perundingan.
       Dalam perumdingan ini pihak gadis akan mengutus seseorang yang paham adat dan pandai bernegosiasi yang disebut celumut mendatangi kediaman pihak bujang untuk mengajukan permintaan sesuai adat yakni dau atau denda.

A. Perundingan pertama
1. Dau pemahau adalah denda dari kepala keluarga dan peghwatin gadis terhadap kepada keluarga dan peghwatin pihak bujang tindakan melwrikan anak gadis.
2. Dau galang silou adalah denda pembiayaan perundingan para peghwatin dalam hal penyelesaian pengenduran senaro  dan perundingan adat lainnya.
3. Dau ratu adalah denda dari ratu untuk pembiayaan pakaian pengantin dan perlengkapannya.
4. Dau muli meghanai adalah denda dari bujang gadis karena telah melanggar adat.
5. Dau pelakkahan adalah denda dari kakak gadis yang belum menikah sebagai pelangkah.

B. Perundingan kedua.
1. Upah tuhou ialah uang denda adat untuk orangtua yang telah mengasuhnya.
2. Upah batin ialah sejumlah uang yang harus dibayarkan kepada para saibatin (bembuka adat)
3. Nagau kemaman ialah denda uang yang dibayarkan kepada saudara laki-laki sigadis.
4. Nagau kelamou ialah denda yang harus dibayarkan kepada saudara laki-laki dari pihak ibu sigadis.
5. Pejarahan adalah makanan dsn minuman mimimal;dodol, kue, penginangan dan air betawi.
6. Dau babak kibau adalah denda bila pihak bujang tidak mampu memotong kerbau.

C. Perundingan ketiga
a. Dau balak ialah uang permintaan adat yang disebut uang jujur yang harus dibayarkan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan. Uang jujur ini di gunakan untuk menbiayai kegiatan pihak wanita atau untuk membeli perlengkapan rumah tangga calon pengantin.
b. Dau pengucung tudung adalah denda tambahan bila sigadis anak dari punyimbang marga.
c. Danau limban marga adalah denda tambahan bila antara keduanya berlain marga.

2. Bumbang Aji
       Bumbang aji adalah salah satu bentuk perkawinan adat lampung. Adapun tatacaranya sebagai berikut:

A. Tahapan pertama
a. Mesukum.
       bujang (meranai) mula-mula melarikan gadis (muli) ketempat punyimbang pihak laki-laki. Gadis dengan kesadaran sendiri melakukan larian yang di sebut mesukum.
        Penghulu setempat datang menanyakan kepada muli, apakah dia dipaksa atau kemauan sendiri. Bila jawabannya kemauan sendiri maka dia akan dipulangkan kekeluarganya diiringi oleh para punyimbang bujang gadis dari pihak laki-laki. Menjelaskan kepada keluarga gadis bahwa yang mesukum mau pulang.
b. Pertumangan
       Sebelum gadis diantar pulang telah terjadi kesepakatan antar kedua belah pihak tentang pemberian kepada gadis untuk dibawa pulang berupa uang, pakaian dan perlekangkapan lainnya.
       Selanjutnya para peghwatin memusyawarahkan lamanya waktu pertunangan. Masa pertunangan dapat mencapai waktu setahun atau lebih sesuai kesepakatan bersama. Umumnya di bawah satu tahun.
B. Tahap kedua
      Setelah masa pertunangan habis maka kedua belah pihak melakukan musyawarah untuk menentukan segala sesuatu yang berkenaan dengan resepsi pernikahan. Hal-hal yang dirundingkan diantaranya adalah:
        =  Dau atau uang denda
        =  Dau Balak atau uang jujur.

C. Tahapan ketiga
a. Persiapan
       Kekuarga pihak laki-laki bersama peghwatin mempersiapkan segala sesuatunya untuk berangkat ke kediaman pihak wanita. Rombongan ini terjadi atas keluarga besar pihak laki-laki bersama punyimbang adat dan tak lupa pula muli meghanai (bujang gadis).
Sedangkan pihak perempuan keluarga besarnya telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut kedatangan rombongan calon besar. Persiapan meliputi juga perlengkapan upacara pernikahan.
b. Acara inti.
- pembacaan ayat Alqur'an oleh calon mempelai.
- akad nikah sesuai dengan rukun islam.
- duduk bersanding diatas puade.
- sabaian yakni acara pengesahan menjadi besan (sabai)
- penberian gelar adat kepada pengantin laki-laki diberi adok sedangkan pengantin wanita diberi amai.
- musek adalah acara suap-suapan. Kedua orang tua perempuan menyuap kedua mempelai sebagai pertanda mereka kasih sayang seorang ibu kepada anak dan anak mantunya.

3. Ngimbal seghbau
      Ngimbal seghbau sering juga disebut Mupakat Tuha yang artinya bahwa perkawinan dimana kedua keluarga sudah saling mengenal dan hubungan gadis dan bujang telah diketahui dan direstui.
Tahapan-tahapan ngibal segbau antara lain:
a. Tahapan pertama
       Ngibal adalah pertemuan antara peghwatin kedua belah pihak dan orang tua gadis, tanpa orang tua bujang.
         Hal-hal yang harus di bawa pihak laki-laki adalah:
- pakaian lengkap untuk penganti yang terdiri di atas; baju, kain, selendang, sapu tangan, sepatu, sendal, cermin, perlengkapan berhias, dan payung.
- Dau seribu seratus yang terdiri atas: dodol 100 loyang, kue 100 nampan, sirih 100 penginang, rokok 100 bungkus dan lain-lain.
- Dau pembuka kato adalah uang denda atas pembuka kata diberikan kepada peghwatin yang memulai acara ngibal.
- Dau pemahau adalah uang denda yang akan diberikan kepada peghwatin yang mengatakan bahwa calon mempelai wanita kelak akan menjadi keluarga pihak bujang.
- Dau pegalang silo adalah uang denda yang akan diberikan kepada seluruh peserta musyawarah sesuai dengan tingkatan.
- penyerahan uang jujur yang yang besarnya sesuai dengan kedudukan keluar dalam adat,
b. Tahapan kedua
- pembukaan
      Tahap ini di awali dengan penjemputan calon mempelai wanita oleh rombongan pihak laki-laki diiringi dengan tetabuhan talo.
      Setelah sampai di kesiaman calon mempelai pria langsung menempati tempat yang telah disediakan untuk melaksanakan akad nikah secara islam yang didahului dengan membawa ayak-ayat suci Al qur'an oleh calon pengantin.
       Setelah selesai acara akad nikah maka dilakukan acara sabaian yakni acara pengakuan bahwa telah menjadi besan. Diakhiri dengan acara suap-suapan (musek).
- inti
      Kedua mempelai diarak menuju tempat resepsi pernikahan dengan menaiki kendaraan burung garuga yang sekarang telah diganti dengan mobil yang dihiasi burung garuda sebagai lambang kebesaran.  Arak-arakan ini diawali dengan tari pencak dan tabuh talo. Di belakan kendaraan garuda terdapat iringan ketua adat dalam kandang karang terbuat dari kain putih panjang di kiri kanan rombongan.
      Setela mendekati tempat upacara terdapat kain putih (apeng) yang merontangi jalan. Di depan terjadi dialog dalam bentuk syair. Setelah ada keputusa bahwa rombongan diterima maka rombongan menuju tempat yang telah disediakan.
        Kedua mempelai dan kedua orang tuanya beserta dayang duduk di puade. Acara selanjutnya adalah pemberian gelar adat bagi pengantin peria doberi adok, sedangkan pengantin wanita di beri amai.
       
        Ketiga jenis pernikahan diatas merupakan pernikahan adat lampung bagi orang yang memiliki kemampuan secara pinansial. Untuk kalangan rakyat biasa (pandai paku sara) pernikahan dapat dengan cara yang dilakukan secara sederhana dan ridak membutuhkan biaya besar. Pernikahan sederhana ini disebut peghlu temu yakni mengambil wajibnya saya yakni menikah secara syariat agama islam.

Budaya lampung (buhaghak)

Buhaghak

    Zaman dahulu kala, Buhaghak merupakan suatu iring-iringan yang dilakukan sebagai pengiring seorang raja, saat raja tersebut hendak menuju tempat kegiatannya.
    Kegiatan-kegiatan itu antara lain:
Saat raja menuju tempat pemandiannya. Saat raja hendak kebalai pertemuan atau Rumah Sesat.
     Selain arakan Buhaghak, juga terdapat arak-arakan lain seperti arakan siba dan arakan Turun Diway. Siba adalah arak-arakan saat raja dan permaisuri meninjau langsung keadaan rakyatnya. Turun Diway adalah arak-arakan yang dilakukan para dayang

Sabtu, 05 September 2015

Lagu-lagu Lampung

10 lagi dari daerah lampung

1.Lagu lampung (Pung-pung)

Pung kelapo ku pung
Di gigik-gigik tupai
Mulaileh nanya sai buhung
Bejanji ago bebai
         Lailung ku lailung
         Lailung badan asai
         Mulei nayah sai buhung
         Dipikken meghanai wawai
Lamun gham sakik
Makko sai dapok cawa
Sagalo jodoh di pungau sai kuaso...

2.lagu lampung (Ngekham)

Ngekham- ngekham ku diniku
Selamo kham pepesahan
Enyek dini kau
Saikok-sako jawoh jak ekam

Tapi  selalu di ekam
Ngo kham ngekham kudi ni keu
Selamo kham pepesahan
Jeno bingi niku kuipi juwarih
Ngekhan-kham mejeng separo
Kanhati kau bingi enau
Laju jadi gere sai engek dinikeu
Saikok sako jawoh jake kham
Tapi selalu di ekham
Tapi selalu di ekham

3.Lagu lampung (penyandangan)

Mak ngedok sai umpama
Biti sakik ni badan
Lain munih busuya
Tembagi anjak Tuhan

Tanjukh tukhun dunia
Ki reji penyanda ngan
Ki dang mianak daya
Kakikni penyanda ngan

Lahia wi api daya biduk
Wi api daya biduk
Lebon kayu hanlah-lahan
Lebon kayu

Asingngi lukni ca khan
Asingi lukni  ca khan
Payah nyapai tujuan
Ki dangwi payu khia

Nyak nunggu kemukhahan
Saberda lih bedua
Kekalau kedolo hari

4.Lagu lampung ( kudang)

Dipa niku kudang halau khadu saka mak kuliak tiapkha
Kudang helau khadu saka mak kuliak tiapkha

Niniku mak ngedok gegoh duniamu kekam dipani
Niniku mak gedok gegoh duniamu kekam
Kiniku makko do dinyak sakik nihan
Khasai sani api niku khadu ngedok kundang

5.Lagu lampung ( teluk lampung)

Jan teluk sampai panjang
Lamon tanah dibingi
Amon jak khani munggu
Nayah hulun sai khungsan

Lampu sinang menyinang
Sehelau penand nganbak
Haga madu judu disak siko lautan
Khangia ya helau khulus

Nutuk penggekh lautan nyiwi
bubekhis khulus sehelau pemandangan amonjak senamisan mak haga nyinta mulang lawang ma pemandangan sayup mata khamandang

6.Lagu lampung (pekon sikam)

Jak danau ranau
sappai pattai laut jawo
Jak kayu agung
Tegoh teluk betung
Sinada sai pekon sikam
Suda sai liuh badan

Jak danau ranau
sappai pattai laut jawo
Jak kayu agung tegoh telyk betung
Sinada sai pekon sikam suda sai liuh badan

7.Lagu lampung (bumi lampung)

Lapung sai kaya raya
Tanah pusaka jaman tubai
Anjak sekala bekhak
asal mula latukhun margani

Lamonhasil bumi ne subur
Tanah huma lada ne
Helau gawi adat ni
Tukhun temukhun
 
Sampai gata bandar lampung Bumi lampung
Bandar lampung bumi lampung
Subur khen makmur hasil bumi ne
Subur khen makmur hasil bumi ne

8.Lagu lampung (dibi digunung seminung)

Seminung dikali dibi
Cahyani kuning gegoh emas
Yuhmani khampa khamata
Tebingna ngejutko hati

Manuk-manuk berhambukhan
Dijadu di khaghombek pantun
Ngakhasoko angin seminung
cekhita jak jaman saka

Segale gomoh di jaman tumbai
Taman tumbuh tuwah mabukhantaka
Seminung sikop dilangko khiwaikha huni tuhan Maha kuasa

9.Lagu lampung (ikhau)

Kisah jak jaman toho
Penyimbang marga hago nyembah sapapun mak dapok nulak
Hagono putusan purwakow

Ikhau mili sai wawai
Tumbalno sakhat kemakmukhan
Tin sedih duka mak banding hidang
Yu ulah di ooo

Khan gadew kak tentu muli waway
Pulambang tumbal
Ikhau gadew putusan kumbang-kumbang layu mati

10.Lagu lampung (tanoh lada)

Jak ranau tigoh di teladas
Jak palas munggak mid bengkuku
Tanoh lampung kulawi panjakwah wah di nusantanat
Gunung rimba tiyuh pumatang

Pulau-pulau di lawok lera
Tani tukun sangob jak jebbi
Tanoh lampungku tanoh lapas
Bumida. Merga buwai rik bahasa

Nayah sinatan daram kaya
Adat rik budaya suratni
Kaganga jadi warisa ram jama-jama
Tabikpun jama sai tuha raja

penyimbang sebatin semerga
Salah rik cempalat'yah sai ngura-ngura titik tawai hikam kuluya