Selasa, 09 Agustus 2016

hasil karya tulisku



LAPORAN KARYA WISATA
KE MONUMEN  NASIONAL  (MONAS)
SEBAGAI  LAMBANG  KEPERKASAAN  PERJUANGAN  BANGSA  INDONESIA





 










Di Susun Oleh:
Nama              : DEWI SYAHBUDIN
Kelas               : XI IPS 1





SMA NEGERI 1 BANJAR AGUNG
KECAMATAN BANJAR AGUNG KABUPATEN TULANG BAWANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016



MENGESAHKAN

Karya  Tulis  ini  telah  disahkan  pada:
Hari                 :
Tanggal           :
Tempat            :




Mengetahui
Kepala Sekolah,                                                          Pembimbing         


Hi.DANIAL ANWAR,S.Pd.MM                              Dewi Rahmayati, S.Pd.                  
NIP.196807241990101001                                        NIP.









RIWAYAT PENULIS

Penulis  bernama  Dewi Syahbudin lahir  di  Tulang Bawang tanggal 06  Maret 1999  anak  ke-3  dari  4  bersaudara  pasangan  Bapak Syahbudin  dengan  Ibu  Manin.
Riwayat  Pendidikan:
Tabel.tingkat
No.
Sekolah
Tempat
Tahun  Tamat
1
SDN
01 Banjar Agung
2012
2
SMPN
02 Banjar Agung
2015
3
SMAN
01 Banjar  Agung
Masih  ditempuh












KATA PENGANTAR


Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan nikmat dan karunianya-Nya penyusun dapat  menyelesaikan Laporan Karya Wisata dengan judul “Laporan Karya Wisata  ke Candi Prambanan Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”.

Adapun tujuan penyusunan laporan ini dimaksudkan sebagai bagian dari pemenuhan tugas dari SMA Negeri 1 Banjar Agung.
Dalam kesempatan ini penyusun juga ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada guru pendamping atas waktu dan perhatianya selama Karya Wisata. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurana yang tidak lepas dari segala kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya saran yang bersifat membangun. Saran tersebut akan kami terima dengan lapang dada guna penyusun makalah di masa mendatang. Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca.


Banjar Agung,    Juni 2016
Penyusun,



DEWI SYAHBUDIN



DAFTAR ISI

                  Halaman
HALAMAN  JUDUL
HALAMAN  PENGESAHAN1
RIWAYAT PENULIS................................................................................................ 2
KATA PENGANTAR ................................................................................................3
1.      PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang......................................................................................... 6
B.     Tujuan .....................................................................................................7
C.     Manfaat................................................................................................... 8
D.    Ruang Lingkup......................................................................................... 8
2.      TINJAUAN PUSTAKA  
A.    Pengertian Studi Wisata .......................................................................... 9
B.     Pengertian Monumen...............................................................................9         
3.      PEMBAHASAN
A.    Sejarah monas....................................................................................10
B.     Keadaan fisik......................................................................................12
4.     PENUTUP
A.    KESIMPULAN......................................................................................19
B.     SARAN..................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA
 LAMPIRAN


DAFTAR TABEL

TABEL 1.2  Tingkat pelajaran ................................................................2   

DAFTAR GAMBAR
                GAMBAR 2.1 UKURAN MONAS .....................................................11
            GAMBAR 2.3 LIDAH API.....................................................................11
            GAMBAR 2.3  PELATARAN BAWAH ..................................................12
            GAMBAR 2.4 PERINGATAN.................................................................14
            GAMBAR 2.5 BERWISATA....................................................................18














1.     PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Pembelajaran sosial adalah pandangan bahwa orang-orang dapat belajar melalui pengamatan dan pengalaman langsung.

Karyawista (fild trip) adalah persiar (ekskursi) yang dilakukan oleh para peserta didik untuk melengkapi pengalaman belajar tertentu dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Dengan karyawisata sebagai metode belajar, mengajar, anaka didik dibawah bimbingan guru mengunjungi tempat – tempat tertentu dengan maksud untuk belajar. Berbeda dengan tamasya dimana manusia terutama pergi mencariliburan. Denagan karayawisata manusia diikat oleh tujuan dan tugas belajar.



Berdasarkan hal tersebut, karya wisata merupakan salah satu upaya atau program yang memberikan kesempatan kepada siswa SMA Negeri 1 Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang untuk memantapkan pengetahuannya di lapangan. Karya wisata ini dilaksanakan oleh siswa-siswi kelas XI IPA dan XI IPS SMA Negeri 1 Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang tepatnya pada semester 2

B.     Tujuan

1.      Mengenal lebih lanjut tentang sejarah Monumen Nasional
2.      Membangkitkan minat masyarakat Domestik dan Manca Negara berwisata di monumen tersebut.
3.      Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang Sosial dan Budaya
4.      Melatih diri dalam menyusun suatu masalah ke dalam bentuk tulisan pengungkapan ide,pikiran,gagasan – gagasan menularkan bakat agar kita bisa membagi kepada orang lain yang mungkin belum tahu akhirnya menjadi tahu.











C.    Manfaat

1.      Menambah  ilmu  pengetahuan.
2.      Menghibur  siswa-siswi  sekaligus  untuk  belajar.
3.      Menambah  wawasan.
4.      Membuat  siswa  menjadi  lebih  kreatif  dan  informatif.



D.     RUANG LINGKUP
  1. Ruang Lingkup Subjek penelitian adalah siswa-siswi SMA Negeri 1 Banjar Agung program IPA dan IPS tahun pelajaran 2015/2016
2.      Ruang lingkup objek penelitian adalah sejarah, keadaan fisik dan koleksi museum paseban di Jakarta timur
3.      Ruang lingkup tempat museum paseban di Jakarta timur
4.      Ruang lingkup waktu adalah tanggal 23-28 april 2016











2.     TINJAUAN PUSTAKA

A.    Pengertian studi wisata

Studi Wisata merupakan kegiatan di luar kelas yang bertujuan untuk mempelajari suatu proses yang  sebenaranya langsung di lapangan.tour di adakan karena kebutuhan siswa atau mahasiswa untuk dapat pengalaman secara langsung.hal tersebut  diadakan karena tidak mungkin hal terseabut dapat dihadirkan setiap peristiwa dalam kelas  untuk dipelajari dan diamati.
B.     Pengertian Monumen

a)      Pengertian Umum6 Monumen adalah suatu peringatan, atau seuatu memorial yang bisa berbentuk bangunan, menara, tiang, patung dan sebagainya yang didirikan guna memperingati suatu kejadian besar dan penting.
b)     Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Monumen adalah bangunan atau tempat yang mempunyai nilai sejarah yang penting dank arena itu dipelihara dan dilindungi negara. Sedangkan monumental ialah bersifat menimbulkan kesan peringata pada suatu peristiwa yang agung.









3.     PEMBAHASAN

A.   Sejarah monas

Setelah pusat pemerintahan republik indonesia kembali ke jakarta setelah sebelumnya berkedudukan di yogyakarta pada tahun 1950 menyusul pengakuan kedaulatan republik indonesia oleh pemerintah belanda pada tahun 1949, presiden sukarno mulai memikirkan pembangunan sebuah monumen nasional yang setara dengan menara eiffel di lapangan tepat di depan istana merdeka. Pembangunan tugu monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.pada tanggal 17 agustus 1954 sebuah komite nasional dibentuk dan sayembara perancangan monumen nasional digelar pada tahun 1955.

Terdapat 51 karya yang masuk, akan tetapi hanya satu karya yang dibuat oleh frederich silaban yang memenuhi kriteria yang ditentukan komite, antara lain menggambarkan karakter bangsa indonesia dan dapat bertahan selama berabad-abad. Sayembara kedua digelar pada tahun 1960 tapi sekali lagi tak satupun dari 136 peserta yang memenuhi kriteria.




 Ketua juri kemudian meminta silaban untuk menunjukkan rancangannya kepada sukarno. Akan tetapi sukarno kurang menyukai rancangan itu dan ia menginginkan monumen ituakan tetapi rancangan yang diajukan silaban terlalu luar biasa sehingga biayanya sangat besar dan tidak mampu ditanggung oleh anggaran negara, terlebih kondisi ekonomi saat itu cukup buruk. Silaban menolak merancang bangunan yang lebih kecil, dan menyarankan pembangunan ditunda hingga ekonomi indonesia membaik.

 Sukarno kemudian meminta arsitek r.m. soedarsono untuk melanjutkan rancangan itu. Soedarsono memasukkan angka 17, 8 dan 45, melambangkan 17 agustus 1945 memulai proklamasi kemerdekaan indonesia, ke dalam rancangan monumen itu.[tugu peringatan nasional ini kemudian dibangun di areal seluas 80 Hektar. Tugu ini diarsiteki oleh friedrich silaban dan r. M. Soedarsono, mulai dibangun 17 agustus 1961            










B.   Keadaan fisik
1.  Ukuran dan Isi Monas



   Gambar 2.1 Ukuram Monas 
1.       Lidah Api

Gambar2.2.LidahApi
Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.

      3.  Pelataran Puncak

Pelataran puncak luasnya 11x11 m. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu.
4. Pelataran Bawah
Gambar 2.3  Pelataran Bawah

Pelataran bawah luasnya 45x45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.





2.       Museum Sejarah Perjuangan Nasional

Di bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang luas yaitu Museum Nasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Luas dari museum ini adalah 80x80 m. Pada keempat sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah Indonesia dari jaman kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa Indonesia hingga G30S PKI. Monumen Nasional yang terletak di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, dibangun pada dekade 1920an. Tugu Peringatan Nasional dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961, dan diresmikan 12 Juli 1975 oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto.

Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terbangkitnya inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.Tugu Monas yang menjulang tinggi dan melambangkan lingga (alu atau anatan) yang penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Semua pelataran cawan melambangkan Yoni (lumbung). Alu dan lumbung merupakan alat rumah tangga yang terdapat hampir di setiap rumah penduduk pribumi Indonesia.


Lapangan Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga. Pada hari-hari libur.
3.      Potensi Wisata
1.      Konstruksi dan PameraN
Bentuk Tugu peringatan yang satu ini sangat unik. Sebuah batu obeliks yang terbuat dari marmer yang berbentuk lingga yoni simbol kesuburan ini tingginya 132 meter.
Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang berbentuk nyala obor perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 Kilogram. Lidah api atau obor ini sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan


 Gambar 2.4 peringatan
Pelataran puncak dengan luas 11x11 dapat menampung sebanyak 50 pengunjung. Pada sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari pelataran puncak tugu Monas, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta. Arah ke selatan berdiri dengan kokoh dari kejauhan Gunung Salak di wilayah kabupaten Bogor, Jawa Barat, arah utara membentang laut lepas dengan pulau-pulau kecil berserakan. Bila menoleh ke Barat membentang Bandara Soekarno-Hatta yang setiap waktu terlihat pesawat lepas landas.
Dari pelataran puncak, 17 m lagi ke atas, terdapat lidah api, terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton dan berdiameter 6 m, terdiri dari 77 bagian yang disatukan.

Pelataran puncak tugu berupa "Api Nan Tak Kunjung Padam" yang berarti melambangkan Bangsa Indonesia agar dalam berjuang tidak pernah surut sepanjang masa. Tinggi pelataran cawan dari dasar 17 m dan ruang museum sejarah 8 m. Luas pelataran yang berbentuk bujur sangkar, berukuran 45x45 m, merupakan pelestarian angka keramat Proklamasi Kemerdekaan RI (17-8-1945).

Pengunjung kawasan Monas, yang akan menaiki pelataran tugu puncak Monas atau museum, dapat melalui pintu masuk di seputar plaza taman Medan Merdeka, di bagian utara Taman Monas. Di dekatnya terdapat kolam air mancur dan patung Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang kudanya, terbuat dari perunggu seberat 8 ton.




Patung itu dibuat oleh pemahat Italia, Prof. Coberlato sebagai sumbangan oleh     Konsulat Jendral Honores, Dr Mario Bross di Indonesia. Melalui terowongan  yang berada 3 m di bawah taman dan jalan silang Monas inilah, pintu masuk pengunjung ke tugu puncak Monas yang berpagar "Bambu Kuning".

Landasan dasar Monas setinggi 3 m, di bawahnya terdapat ruang museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80x80 m, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang. Pada keempat sisi ruangan terdapat 12 jendela peragaan yang mengabdikan peristiwa sejak

2.      Wisata Monas
https://img.okezone.com/content/2014/05/09/471/982703/6fUwxj4aOf.jpg







 
 
GAMBAR 2.5 Berwisata

Untuk mengunjungi monas ada banyak jenis transportasi yang dapat Anda gunakan, jika Anda pengguna kereta Api, Anda dapat menggunakan KRL Jabodetabek jenis express yang

berhenti di Setasiun Gambir. Andapun dapat menggunakan fasilitas transportasi Bus Trans Jakarta. Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, tersedia lapangan parker khusus IRTI, atau Anda dapat memarkir kendaraan Anda di stasiun Gambir.Untuk dapat masuk ke bangunan Monas , Anda dapat melalui pintu masuk disekitar patung Pangeran Diponegoro lalu Anda akan melalui loorong bawah tanah untuk masuk ke Monas. Andapun dapat melalui pintu masuk di pelataran monas bagian utara. Jam buka monas adalah jam 09.00 pagi hingga jam 16.00 sore. Monas dapat menjadi salah satu pilihan Anda untuk berwisata bersama keluarga  dan tempat mendidik anak – anak untuk lebih mengenal sejarah Indonesia. Andapun dapat menikmati udara segar dari rindangnya pepohonan di Monas. Dan jangan lupa untuk menjaga kebersihan Taman Monas agar tetap indah untuk dinikamti siapapun.




2.     PENUTUP

A.   Kesimpulan
Dengan adanya pembuatan karya tulis ini kami dapat memperoleh manfaat yang akan kami jadikan pelatihan di perguruan tinggi nantinya. Sehingga dalam pembuatan karya tulis merupakan pelatihan bagi kami semua. Serta dalam pembuatan karya tulis ini membuat kami lebih terampil dan bertanggung jawab menyelesaikan tugas yangtaelah kami terima. Dan dari beberapa objek yang telah kami kunjungi maka dapat kami simpulkan bahwa objek-objek itu mempunyai potensi dan manfaat dalam berpatisipasi pada pembangunan bangsa dewasa ini pada masa yang akan mendatang, khususnya di bidang pariwisata, pendidikan, dan kebudayaan.

Masing-masing objek yang kami kunjungi mempunyai ciri khas masing-masing. Sehingga tiap-tiap objek mempunyai manfaat dan daya guna yang lebih luas.Kami selaku siswa sangat senang,karena disetiap tempat yang penulis kunjungi mempunyai kelebihan dan keistimewaan tersendiri. Kami dapat berekreasi dengan senang,dan

berekreasi ternyata sangat penting dalam menambah wawasan serta pengetahuan yang besar bagi kita dengan cara bermain. Ditanah air ini banyak bermacam-macam obyek wisata yang bisa kita kunjungi sebagai sarana bermain dan belajar.

B.   Saran

Untuk pihak pengelola di setiap objek wisata masih terdapat beberapa keadaan dan prasarana yang diperlakukan sebagai penunjang objek-objek tersebut antara lain:
1.     Pengunjung hendaknya mendapatkan pelayana yang menyenangkan, oleh karana itu setiap obyek hendaknya diucapkan yang bersifat untuk dipamerkan pemeliharaan juga penting dilakukan sehingga tidak mengecewakan pengunjung.
2.     Obyek-obyek itu di perbaharui atau di tingkatkan lebih menarik perhatian para pengunjung dan menarik bagi wismassehingga dapat menambah penghasilan dan devisa Negara.
3.     Obyek-obyek yang sifatnya sangat bersejarah bagi Bangsa Indonesina hendaknya dijaga kemurnian dan kebersihan lingkungan.
4.     Adanya buku-buku petunjuk dari objek itu sendiri yang memuat keterangan tentang objek tersebut, sejarah didirikannya, aturan-aturan yang harus dipatuhi dll.
5.     Menambah waktu kunjungan di setiap objek wisata, sehingga siswa mendapatkan data-data yang lengkap. Dengan penambahan waktu diharapkan dapat menggali dan mendapatkan pengetahuan lebih banyak tentang objek wisata tersebut.












DAFTAR PUSTAKA

Syah. Dewi 2016. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Lampung; SMA N1 Banjar Agung.http://en.wikipedia.org/wiki/Monas
https://id.wikipedia.org/wiki/Monumen_Nasional
http://satupedang.blogspot.co.id/2015/08/sejarah-pembangunan-monas-monumen.html
\http://warta.sumedang.info/nasional/10059-inilah-sejarah-berdirinya-monumen-nasional-monas/
http://yekih11.blogspot.co.id/
“Monumen Nasional ( Monas )”.   2013.  Jakarta Local Government website : Museums in Jakarta
Jakarta : Monumen Nasional ( Monas )
related:www.memobee.com/sejarah-emas-di-tugu-monas-2768-eij.html sejarah monas.
Katili, Ekki husein Haji. 1997. Monumen Nasional Monumen Keagungan bangsa Indonesia. Jakarta : kantor pengelola Monas
Harahap, Harun. 2011. Monumen Nasional. Google : Wordpress.com
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar