LAPORAN
KARYA WISATA
KE MONUMEN NASIONAL (MONAS)
SEBAGAI LAMBANG
KEPERKASAAN PERJUANGAN BANGSA
INDONESIA
Di
Susun Oleh:
Nama : DEWI SYAHBUDIN
Kelas : XI IPS 1
SMA
NEGERI 1 BANJAR AGUNG
KECAMATAN
BANJAR AGUNG KABUPATEN TULANG BAWANG
TAHUN
PELAJARAN 2015/2016
MENGESAHKAN
Karya Tulis
ini telah disahkan
pada:
Hari :
Tanggal :
Tempat :
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Pembimbing
Hi.DANIAL ANWAR,S.Pd.MM Dewi
Rahmayati, S.Pd.
NIP.196807241990101001 NIP.
RIWAYAT PENULIS
Penulis
bernama Dewi Syahbudin lahir di Tulang Bawang tanggal 06
Maret 1999 anak ke-3
dari 4 bersaudara
pasangan Bapak Syahbudin dengan
Ibu Manin.
Riwayat
Pendidikan:
Tabel.tingkat
No.
|
Sekolah
|
Tempat
|
Tahun
Tamat
|
1
|
SDN
|
01
Banjar Agung
|
2012
|
2
|
SMPN
|
02
Banjar Agung
|
2015
|
3
|
SMAN
|
01
Banjar Agung
|
Masih
ditempuh
|
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan nikmat dan karunianya-Nya penyusun
dapat menyelesaikan Laporan Karya Wisata
dengan judul “Laporan Karya Wisata ke
Candi Prambanan Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”.
Adapun
tujuan penyusunan laporan ini dimaksudkan sebagai bagian dari pemenuhan tugas
dari SMA Negeri 1 Banjar Agung.
Dalam
kesempatan ini penyusun juga ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada guru
pendamping atas waktu dan perhatianya selama Karya Wisata. Kami menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari sempurana yang tidak lepas dari segala kelemahan
dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya saran yang bersifat
membangun. Saran tersebut akan kami terima dengan lapang dada guna penyusun
makalah di masa mendatang. Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca.
Banjar
Agung, Juni 2016
Penyusun,
DEWI
SYAHBUDIN
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN1
RIWAYAT PENULIS................................................................................................ 2
KATA PENGANTAR ................................................................................................3
1. PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang......................................................................................... 6
B.
Tujuan .....................................................................................................7
C.
Manfaat................................................................................................... 8
D.
Ruang
Lingkup......................................................................................... 8
2.
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian
Studi Wisata .......................................................................... 9
B.
Pengertian Monumen...............................................................................9
3.
PEMBAHASAN
A.
Sejarah monas....................................................................................10
B. Keadaan fisik......................................................................................12
4. PENUTUP
A. KESIMPULAN......................................................................................19
B. SARAN..................................................................................................20
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR
TABEL
TABEL 1.2
Tingkat pelajaran ................................................................2
DAFTAR
GAMBAR
GAMBAR 2.1 UKURAN
MONAS .....................................................11
GAMBAR 2.3
LIDAH API.....................................................................11
GAMBAR 2.3
PELATARAN BAWAH ..................................................12
GAMBAR 2.4 PERINGATAN.................................................................14
GAMBAR
2.5 BERWISATA....................................................................18
1.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi
proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar
dengan baik. Pembelajaran sosial adalah pandangan bahwa orang-orang dapat
belajar melalui pengamatan dan pengalaman langsung.
Karyawista (fild trip) adalah
persiar (ekskursi) yang dilakukan oleh para peserta didik untuk melengkapi
pengalaman belajar tertentu dan merupakan bagian integral dari kurikulum
sekolah. Dengan karyawisata sebagai metode belajar, mengajar, anaka didik dibawah
bimbingan guru mengunjungi tempat – tempat tertentu dengan maksud untuk
belajar. Berbeda dengan tamasya dimana manusia terutama pergi mencariliburan.
Denagan karayawisata manusia diikat oleh tujuan dan tugas belajar.
Berdasarkan hal tersebut, karya wisata
merupakan salah satu upaya atau program yang memberikan kesempatan kepada siswa
SMA Negeri 1 Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang untuk memantapkan pengetahuannya
di lapangan. Karya wisata ini dilaksanakan oleh siswa-siswi kelas XI IPA dan XI
IPS SMA Negeri 1 Banjar Agung Kabupaten Tulang Bawang tepatnya pada semester 2
B.
Tujuan
1. Mengenal
lebih lanjut tentang sejarah Monumen Nasional
2. Membangkitkan
minat masyarakat Domestik dan Manca Negara berwisata di monumen tersebut.
3. Menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang Sosial dan Budaya
4.
Melatih diri dalam menyusun suatu
masalah ke dalam bentuk tulisan pengungkapan ide,pikiran,gagasan – gagasan
menularkan bakat agar kita bisa membagi kepada orang lain yang mungkin belum
tahu akhirnya menjadi tahu.
C.
Manfaat
1. Menambah ilmu pengetahuan.
2. Menghibur
siswa-siswi sekaligus untuk belajar.
3. Menambah
wawasan.
4. Membuat siswa menjadi lebih kreatif dan informatif.
D. RUANG LINGKUP
- Ruang Lingkup Subjek penelitian adalah siswa-siswi SMA Negeri 1 Banjar Agung program IPA dan IPS tahun pelajaran 2015/2016
2. Ruang
lingkup objek penelitian adalah sejarah, keadaan fisik dan koleksi museum
paseban di Jakarta timur
3. Ruang
lingkup tempat museum paseban di Jakarta timur
4. Ruang
lingkup waktu adalah tanggal 23-28 april 2016
2.
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian studi
wisata
Studi Wisata merupakan
kegiatan di luar kelas yang bertujuan untuk mempelajari suatu proses yang
sebenaranya langsung di lapangan.tour di adakan karena kebutuhan siswa atau
mahasiswa untuk dapat pengalaman secara langsung.hal tersebut diadakan
karena tidak mungkin hal terseabut dapat dihadirkan setiap peristiwa dalam
kelas untuk dipelajari dan diamati.
B.
Pengertian Monumen
a) Pengertian
Umum6 Monumen adalah suatu peringatan, atau seuatu memorial yang bisa berbentuk
bangunan, menara, tiang, patung dan sebagainya yang didirikan guna memperingati
suatu kejadian besar dan penting.
b)
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Monumen adalah bangunan atau tempat yang mempunyai nilai sejarah
yang penting dank arena itu dipelihara dan dilindungi negara. Sedangkan
monumental ialah bersifat menimbulkan kesan peringata pada suatu peristiwa yang
agung.
3.
PEMBAHASAN
A. Sejarah monas
Setelah pusat
pemerintahan republik indonesia kembali ke jakarta setelah sebelumnya
berkedudukan di yogyakarta pada tahun 1950 menyusul pengakuan kedaulatan
republik indonesia oleh pemerintah belanda pada tahun 1949, presiden sukarno
mulai memikirkan pembangunan sebuah monumen nasional yang setara dengan menara
eiffel di lapangan tepat di depan istana merdeka. Pembangunan tugu monas
bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa indonesia pada masa
revolusi kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat
patriotisme generasi saat ini dan mendatang.pada tanggal 17 agustus 1954 sebuah komite nasional dibentuk dan sayembara
perancangan monumen nasional digelar pada tahun 1955.
Terdapat 51 karya yang
masuk, akan tetapi hanya satu karya yang dibuat oleh frederich silaban yang
memenuhi kriteria yang ditentukan komite, antara lain menggambarkan karakter
bangsa indonesia dan dapat bertahan selama berabad-abad. Sayembara kedua
digelar pada tahun 1960 tapi sekali lagi tak
satupun dari 136 peserta yang memenuhi kriteria.
Ketua juri kemudian meminta silaban untuk
menunjukkan rancangannya kepada sukarno. Akan tetapi sukarno kurang menyukai
rancangan itu dan ia menginginkan monumen ituakan tetapi rancangan yang
diajukan silaban terlalu luar biasa sehingga biayanya sangat besar dan tidak
mampu ditanggung oleh anggaran negara, terlebih kondisi ekonomi saat itu cukup
buruk. Silaban menolak merancang bangunan yang lebih kecil, dan menyarankan
pembangunan ditunda hingga ekonomi indonesia membaik.
Sukarno kemudian meminta arsitek r.m.
soedarsono untuk melanjutkan rancangan itu. Soedarsono memasukkan angka 17, 8
dan 45, melambangkan 17 agustus 1945 memulai proklamasi kemerdekaan
indonesia,
ke dalam rancangan monumen itu.[tugu peringatan nasional
ini kemudian dibangun di areal seluas 80 Hektar. Tugu ini diarsiteki oleh
friedrich silaban dan r. M. Soedarsono, mulai dibangun 17 agustus 1961
B. Keadaan fisik
1. Ukuran dan Isi Monas
Gambar
2.1 Ukuram Monas
1. Lidah Api
Gambar2.2.LidahApi
Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari
perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton.
Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77
bagian yang disatukan.
3. Pelataran Puncak
3. Pelataran Puncak
Pelataran puncak luasnya
11x11 m. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift
dengan lama perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat tangga
darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung
pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat
melihat Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu.
4. Pelataran Bawah
Gambar 2.3 Pelataran Bawah
Pelataran bawah luasnya
45x45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian
ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.
2. Museum Sejarah Perjuangan Nasional
Di bagian bawah Monas terdapat
sebuah ruangan yang luas yaitu Museum Nasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum
ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Luas dari museum ini
adalah 80x80 m. Pada keempat sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan)
yang menampilkan sejarah Indonesia dari jaman kerajaan-kerajaan nenek moyang
Bangsa Indonesia hingga G30S PKI. Monumen Nasional yang terletak di Lapangan Monas, Jakarta
Pusat, dibangun pada dekade 1920an. Tugu Peringatan Nasional dibangun di areal
seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R. M.
Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961, dan diresmikan 12 Juli 1975 oleh
Presiden Republik Indonesia Soeharto.
Pembangunan
tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia
pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terbangkitnya inspirasi dan semangat
patriotisme generasi saat ini dan mendatang.Tugu Monas yang
menjulang tinggi dan melambangkan lingga (alu atau anatan) yang penuh dimensi
khas budaya bangsa Indonesia. Semua pelataran cawan melambangkan Yoni
(lumbung). Alu dan lumbung merupakan alat rumah tangga yang terdapat hampir di
setiap rumah penduduk pribumi Indonesia.
Lapangan
Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan
Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu
terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat
berolahraga. Pada hari-hari libur.
3.
Potensi
Wisata
1.
Konstruksi
dan PameraN
Bentuk Tugu peringatan yang satu ini
sangat unik. Sebuah batu obeliks yang terbuat dari marmer yang berbentuk lingga
yoni simbol kesuburan ini tingginya 132 meter.
Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang
berbentuk nyala obor perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas
35 Kilogram. Lidah api atau obor ini sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia
yang ingin meraih kemerdekaan
Gambar 2.4 peringatan
Pelataran puncak dengan luas 11x11 dapat menampung sebanyak
50 pengunjung. Pada sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat
dari besi. Dari pelataran puncak tugu Monas, pengunjung dapat menikmati
pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta. Arah ke selatan berdiri dengan kokoh
dari kejauhan Gunung Salak di wilayah kabupaten Bogor, Jawa Barat, arah utara
membentang laut lepas dengan pulau-pulau kecil berserakan. Bila menoleh ke
Barat membentang Bandara Soekarno-Hatta yang setiap waktu terlihat pesawat
lepas landas.
Dari pelataran puncak, 17 m lagi ke
atas, terdapat lidah api, terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton dan berdiameter
6 m, terdiri dari 77 bagian yang disatukan.
Pelataran puncak tugu berupa
"Api Nan Tak Kunjung Padam" yang berarti melambangkan Bangsa
Indonesia agar dalam berjuang tidak pernah surut sepanjang masa. Tinggi
pelataran cawan dari dasar 17 m dan ruang museum sejarah 8 m. Luas pelataran
yang berbentuk bujur sangkar, berukuran 45x45 m, merupakan pelestarian angka
keramat Proklamasi Kemerdekaan RI (17-8-1945).
Pengunjung kawasan Monas, yang akan
menaiki pelataran tugu puncak Monas atau museum, dapat melalui pintu masuk di
seputar plaza taman Medan Merdeka, di bagian utara Taman Monas. Di dekatnya
terdapat kolam air mancur dan patung Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang
kudanya, terbuat dari perunggu seberat 8 ton.
Patung itu dibuat oleh pemahat
Italia, Prof. Coberlato sebagai sumbangan oleh Konsulat Jendral Honores, Dr Mario Bross di
Indonesia. Melalui terowongan yang
berada 3 m di bawah taman dan jalan silang Monas inilah, pintu masuk pengunjung
ke tugu puncak Monas yang berpagar "Bambu Kuning".
Landasan dasar Monas setinggi 3 m,
di bawahnya terdapat ruang museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran
luas 80x80 m, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang. Pada keempat sisi
ruangan terdapat 12 jendela peragaan yang mengabdikan peristiwa sejak
2.
Wisata Monas
GAMBAR
2.5 Berwisata
Untuk
mengunjungi monas ada banyak jenis transportasi yang dapat Anda gunakan, jika
Anda pengguna kereta Api, Anda dapat menggunakan KRL Jabodetabek jenis express
yang
berhenti
di Setasiun Gambir. Andapun dapat menggunakan fasilitas transportasi Bus Trans
Jakarta. Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, tersedia lapangan parker
khusus IRTI, atau Anda dapat memarkir kendaraan Anda di stasiun Gambir.Untuk
dapat masuk ke bangunan Monas , Anda dapat melalui pintu masuk disekitar patung
Pangeran Diponegoro lalu Anda akan melalui loorong bawah tanah untuk masuk ke
Monas. Andapun dapat melalui pintu masuk di pelataran monas bagian utara. Jam
buka monas adalah jam 09.00 pagi hingga jam 16.00 sore. Monas dapat menjadi salah satu
pilihan Anda untuk berwisata bersama keluarga
dan tempat mendidik anak – anak untuk lebih mengenal sejarah Indonesia.
Andapun dapat menikmati udara segar dari rindangnya pepohonan di Monas. Dan jangan
lupa untuk menjaga kebersihan Taman Monas agar tetap indah untuk dinikamti
siapapun.
2.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dengan
adanya pembuatan karya tulis ini kami dapat memperoleh manfaat yang akan kami
jadikan pelatihan di perguruan tinggi nantinya. Sehingga dalam pembuatan karya
tulis merupakan pelatihan bagi kami semua. Serta dalam pembuatan karya tulis
ini membuat kami lebih terampil dan bertanggung jawab menyelesaikan tugas
yangtaelah kami terima. Dan dari beberapa objek yang telah kami kunjungi maka
dapat kami simpulkan bahwa objek-objek itu mempunyai potensi dan manfaat dalam
berpatisipasi pada pembangunan bangsa dewasa ini pada masa yang akan mendatang,
khususnya di bidang pariwisata, pendidikan, dan kebudayaan.
Masing-masing
objek yang kami kunjungi mempunyai ciri khas masing-masing. Sehingga tiap-tiap
objek mempunyai manfaat dan daya guna yang lebih luas.Kami selaku siswa sangat
senang,karena disetiap tempat yang penulis kunjungi mempunyai kelebihan dan
keistimewaan tersendiri. Kami dapat berekreasi dengan senang,dan
berekreasi
ternyata sangat penting dalam menambah wawasan serta pengetahuan yang besar
bagi kita dengan cara bermain. Ditanah air ini banyak bermacam-macam obyek
wisata yang bisa kita kunjungi sebagai sarana bermain dan belajar.
B.
Saran
Untuk pihak pengelola di setiap objek wisata masih terdapat
beberapa keadaan dan prasarana yang diperlakukan sebagai penunjang objek-objek
tersebut antara lain:
1. Pengunjung hendaknya
mendapatkan pelayana yang menyenangkan, oleh karana itu setiap obyek hendaknya
diucapkan yang bersifat untuk dipamerkan pemeliharaan juga penting dilakukan
sehingga tidak mengecewakan pengunjung.
2. Obyek-obyek itu di
perbaharui atau di tingkatkan lebih menarik perhatian para pengunjung dan
menarik bagi wismassehingga dapat menambah penghasilan dan devisa
Negara.
3. Obyek-obyek yang
sifatnya sangat bersejarah bagi Bangsa Indonesina hendaknya dijaga kemurnian
dan kebersihan lingkungan.
4. Adanya buku-buku
petunjuk dari objek itu sendiri yang memuat keterangan tentang objek tersebut,
sejarah didirikannya, aturan-aturan yang harus dipatuhi dll.
5. Menambah waktu kunjungan
di setiap objek wisata, sehingga siswa mendapatkan data-data yang lengkap.
Dengan penambahan waktu diharapkan dapat menggali dan mendapatkan pengetahuan
lebih banyak tentang objek wisata tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Syah. Dewi 2016. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Lampung; SMA N1 Banjar Agung.http://en.wikipedia.org/wiki/Monas
https://id.wikipedia.org/wiki/Monumen_Nasional
http://satupedang.blogspot.co.id/2015/08/sejarah-pembangunan-monas-monumen.html
\http://warta.sumedang.info/nasional/10059-inilah-sejarah-berdirinya-monumen-nasional-monas/
http://yekih11.blogspot.co.id/
“Monumen Nasional ( Monas
)”. 2013. Jakarta Local Government
website : Museums in Jakarta
Jakarta : Monumen Nasional (
Monas )
related:www.memobee.com/sejarah-emas-di-tugu-monas-2768-eij.html
sejarah monas.
Katili,
Ekki husein Haji. 1997. Monumen Nasional Monumen Keagungan bangsa Indonesia.
Jakarta : kantor pengelola Monas
Harahap, Harun. 2011. Monumen
Nasional. Google : Wordpress.com